Program bersama GEF-SGP sudah memasuki FGD tahap 2 yang dilaksanakan secara daring pada Rabu, 28 Februari 2024. Kegiatan ini berfokus pada penggalian narasi-narasi lokal yang diharapkan bisa dibaca semua kalangan, utamanya Gen Z.
Fasilitator dalam FGD ini adalah Pinto Anugrah dan Imelda Akmal yang secara bernas berbagi perspektif juga pengalaman ketika bersentuhan dengan masyarakat lokal dalam beragam isunya.
Pada sesi pertama FGD, Pinto Anugrah, penulis dan akademisi yang juga merupakan Pengurus Alinea. Pinto membagikan pengalamannya melakukan riset di Talang Mamak, Provinsi Riau.
Novelis asal Sumatera Barat itu mendedahkan bagaimana ia berinteraksi dengan remaja di Talang Mamak, hingga akhirnya membuahkan karya tulis yang merekam dinamika juga local wisdom di sana.
Tak lupa Pinto juga membagikan metode yang digunakan dalam mengejawantahkan narasi lokal. “Terus terang semua metode ilmiah yang saya pelajari dan kumpulkan, bisa dibilang, tidak berlaku di sana, maka saya pun menjalankan metode kondisional.”
Selanjutnya pada sesi kedua, Imelda Akmal yang juga merupakan Presidium Alinea, turut membagikan perspektif tentang Membaca Rumah Adat yang bisa menjadi titik berangkat dalam mempelajari tradisi leluhur masyarakat lokal.
“Ketika memandang logika konsep tradisional, rumahnya dibangun oleh orang yang bekerja secara turun temurun di kampung yang sama. Mengenal pemilik rumah dan pemilik rumah ikut membangun, tidak ada gap dan sama-sama paham. Sifatnya meniru apa yang sudah ada, dan kalau ada perubahan sifatnya penyempurnaan,” jelas perempuan yang berprofesi sebagai Arsitek ini.
Sepanjang diskusi yang dimoderatori oleh Stebby Julionatan, diperoleh khasanah dalam pola tradisi, baik narasi lokal maupun bentuk bangunan yang dirancang oleh masyarakatnya. Kesemua itu bisa menjadi titik berangkat dalam mengenal dan berbaur dengan masyarakat di empat bentang alam yang menjadi tujuan penelitian. ***
***Redaksi ALINEA
Leave a Reply