Program kerjasama ALINEA dengan Global Environmental Facility- Small Grants Programme (GEF-SGP) mulai memasuki rangkaian awal. Forum Group Discussion (FGD) pun dilaksanakan di Alex Tilaar Lt.3, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Pada Senin, 19 Februari 2024.
Program kolaborasi ini mengangkat tema “Penelusuran, Pengumpulan dan Pendokumentasian Pengetahuan Lokal di Empat Wilayah Kerja GEF-SGP Indonesia Fase VII.”
FGD yang berlangsung secara hybrid tersebut diikuti oleh Catharina Dwihastarini dari GEF-SGP, Presidium Alinea Imelda Akmal dan Mardiyah Chamim, serta seluruh peserta yang merupakan anggota Alinea sekaligus penulis yang nantinya akan melakukan penelitian di empat bantang alam yang menjadi lingkup kerja GEF SGP Indonesia.
FGD tahap satu menjadi upaya penyelarasan dalam perencanaan road map para peneliti ketika turun ke lapangan di 4 Wilayah Kerja GEf-SGP Indonesia di antaranya Balantieng Sul-Sel, Pulau Sabu NTT, Tahura Nantu Gorontalo, dan DAS Bodri Jateng.
Dalam sambutan pembuka, Imelda Akmal memberikan menyatakan optimismenya jika Alinea bisa berperan aktif dalam upaya pendokumentasian ini. “Saya berharap kita sebagai penulis Alinea bisa memberikan kontribusi yang positif bagi dunia literasi di Indonesia, khususnya dengan budaya,” ungkap Imelda.
Catharina Dwihastarini menjelaskan alasan di balik pemilihan 4 wilayah atau yang disebutnya sebagai bentang alam tersebut adalah karena lokasinya jarang dimasuki oleh bantuan dana hibah kecil. “Jadi komuintas ataupun masyarakatnya jarang memperoleh bantuan untuk mengembangkan potensinya di banyak hal,” ungkap Kprrdinator Nasional GEF SGP ini. “Padahal mereka menghadapi ancaman ekologis yang cukup tinggi,” lanjutnya.
Mendata Isu Strategis lewat Penelitian Etnografis
Fasilitator dalam diskusi ini adalah Dicky Lopulalan dan Geger Riyanto yang juga berperan sebagai peneliti/penulis bersama dengan Neni Muhidin dan Ning Palupi.Turut hadir dalam diskusi Vaisnava Vidia dan Annisa Shava, keduanya merupakan Mahasiswa Antropologi Universitas Indonesia. yang akan bertugas sebagai asisten peneliti.
Dicky Lopulalan dalam sharing session-nya di sesi pertama memberi gambaran bagaimana pengetahuan di lokasi sangat beragam dan berserak sekali. Untuk itu ia mengimbau agar nantinya peneliti perlu saling menajamkan atau dikembangkan lebih variatif lagi.
“Sangat disayangkan jika kita buru-buru menyempitkan bagian mana yang ingin diangkat, padahal isu dan pengetahuan di lapangan kaya banget,” beber Dicky.
Di sesi kedua, geger Riyanto berbagi pandangannya mengenai pola penelitian. Mengingat waktu yang dirancang terbilang pendek, maka dosen Antropologi ini pun menyarankan untuk melakukan penelitian etnografis
“Yang akan kita lakukan ini sebenarnya juga sangat wajar dilakukan. Jadi karena kita melakukannya dengan waktu yang sangat terbatas, mau enggak mau jadi pengamatannya pun terfokus,” tukas Geger.
Kolaborasi Alinea dengan GEF SGP ini akan berlangsung kurang lebih setahun masa kerja menghasilkan 4 buku dwi bahasa yang target pembacanya adalah anak muda, terutama Generasi Z. ***
***Redaksi ALINEA
Leave a Reply